for infinity collegian (mahasiswa abadi)
kalimat yang keluar hamir empat tahun yang lalu.
sekarang
ketika sudah menginjak bangku kuliah dan berada di tingkat akhir yang hampir
mendekati titik optimal (#apasis).
satu persatu baik kawan seperjuangan, kaka kelas, ataupun mungkin adik tingkat
sudah meraih gelarnya dengan bangga dan penuh air mata perjuangan. mulai
merasakan euphoria yang sama, entah mengejar cita cita maupun
"ci(n)ta".
masih tentang graduation, ada satu nasihat empat tahun lalu yang disampaikan ustad rahmat sewaktu kumpul anak2 asteady (assosiation student DKI of jakarta) assalaam kepada santri nya, yang kurang lebih nasihatnya seperti ini.
"kita boleh bangga denga baju toga yang kita gunakan nanti, kita juga boleh senang dengan jerih payah kita untuk membanggakan orang tua kita, dan juga boleh senang dengan melpas status sebagai santri. tapi kita harus tetap ingat bahwa ilmu yang kita miliki bukan dari toga yang kita gunakan, juga bukan dari selembar ijazah yang kita terima, apalagi hanya sekedar angka angka yang tertera di setiap lembar ujian. melainkan seberapa banyak hal yang sudah kita perbuat untuk orang lain, teman kita, keluarga kita, bangsa kita, dan terutama untuk agama kita."
ya,
nasihat itulah yang membuat diri ini selalu ingin menggali lebih dalam ilmu dan
segera bisa berbagi.
hari
ini sekitar 700 mahasiswa IPB "melepas" status mahasiswa nya untuk
siap berbagi dan membangun bangsa, memang tidak bisa dipungkiri dengan seabrek
masalah yang dihadapi bangsa ini akan tuntans dengan tangan tangan mungil kami
para mahasiswa, tapi kami punya tekad yang tak pernah padam yaitu "MAU
BELAJAR" itulah yang kami sebut infinity collegian, bahwa kami tak pernah
berhenti untuk belajar, belajar meluruskan bangsa, belajar menulis sejarah, dan
juga belajar menata masa depan bangsa ini.
pict by : thrivecleveland.com
0 comments