TAMU
ITU BERNAMA RAMADHAN
29, juni 2014. Mungkin ini sudah
yang kesekian kalinya tamu ini hinggah di dalam perjalanan hidup kuta. Entah
ini yang keberapa kalinya, enam kali datang di solo, kemudian dua kali di
bogor, tapi diri ini entah kapan rasanya pertama kali bertemu dengan dirinya.
Ya, tamu itu bernama ramadhan. “marhaban
ya ramadhan”.
“wahai orang orang yang beriman, diwajibkan
atas kalian untuk berpuasa seperti orang orang sebelum kalian, agar kalian
bertaqwa” (QS 2:183)
Ayat di atas merupakan ayat yang
sangat familiar di telinga kita ketika bulan ramadhan telah tiba, dan ayat ini
pula yang disampaikan oleh khatib tempat saya salat pertama di bulan suci
ramadhan ini, walaupun selalu disampaikan dengan redaksi yang sama namun selalu
ada warna dalam penyampaian setiap khotib yang membawakannya.
New Place-Adaptation. Dua kata yang
tak sama namu saling berkaitan, masjid Al-Amin medan johor. Kalau kita pernah
melihat sejarah tentang perjalan rasulullah dalam memperjuangkan agama ini
mungkin banyak pelajaran tetang adaptasi dari satu wilayah ke wilayah lain, salah
satu sahabat yang tidak asing adalah mus’ab bin umair, bagaimana tidak kawan
dia adalah seorang muslim pertama yang menjadi delegasi ke yastrib(madinah)
untuk menyampaikan agama Allah, bagaimana proses adaptasi beliau hingga dapat
mengajak dan meyakinkan penduduk yastrib akan agama yang di yakini. Inilah
pelajaran adaptasi yang luar biasa dari seorang sahabat rosulullah……
Perbedaan waktu, ini yang jdi
pelajaran tetang ramadhan awal saya di kota medan. Memang tidak banyak yang
berbeda kali ini, namun jasad harus menyesuaikan dengan keadaan baru di sini.
Contohnya mudah, biasanya adzan maghrib dikumandangkan pukul 17.56, namun
disini harus menunggu hingga pukul 18.42. artinya disini lebih lambat sekitar
45 menit. Bayangkan ketika harus berangkat Praktik Lapang pukul tujuh pagi,
namun iklimnya terasa pukul enam pagi.. ya memang inilah nikmatnya sebuah
keberagaman yang Allah tunjukan J.
terlihat dua anak di pojokan sedang bercengkrama dengan al-Quran
makan mala pertama |
lengkap setumpuk karbohidrat, protein, dan lemak
endless |
sip lah, jadi mau buat jurnal PL juga nih..
ReplyDelete