Saturday, June 28, 2014

Praktik Lapang part one


TRIP TO KUALANAMU AIRPORT MEDAN

      Bogor, 21 juni 2014. “Begitu luar biasanya hamparan bumi ciptaan sang kholiq ini, ditambah dengan hiasan hiasan ilmu pengetahuan yang membuat para tholabul ilmi ingin mendapatkan hiasan hiasan tersebut. bagai mutiara, tumbuh dari dalam tempurung dengan tekanan dan lingkungan air laut yang asin, namun setiap orang selalu terpukau dangan keberadaannya, seperti itulah seorang thoalbul ilmi “. @Jutaan48

            Keberangkatan menuju kualanamu airport~medan is began J. Perjuangan dan pelajaran dua hal yang selalu mengawani kami untuk sampai tujuan. Penerbangan pertama kami menuju kualanamu berangkat pukul 19.55 dengan pesawat AirAsia. Rencana awalnya kami berangkat asar dari damri, dengan mempertimbangkan waktu tempuh kampus ke damri satu jam kemudian dari damri ke airport dua jam yang artinya ketika kami berangkat pukul 15.00 maka akan tiba pukul 18.00 di bandara. Namun setelah diskusi dengan kawan maka kami berangkat pukul 13.00 dari kampus. Angkot khas kampus yang selalu membuat geram para pejalan kaki yaitu kampus dalam mulai kami naiki, tepat setelah jalan(BARA) yang dipenuhi lautan mahasiswa kami lewati ternyata sudah menunggu antrian panjang kendaraan yang pada waktu itu terlihat(macet). Ternyata yang ingin berpergian bukan hanya kami, ada juga dua orang mahasiswa yang tampaknya angkatan 50 akan pulang, dengan angkot yang dipenuhi tumpukan koper maka kami terpaksa harus berbagi J, bayangkan dengan panasnya terik matahari pada siang itu kemudian ditambah dengan kondisi jalan yang macet parah. Bahkan sempat terbesit sebuah pertanyaan, sebenarnya apa yang membuat orang orang ini ingin atau tetap bertahan dengan keadaan seperti ini, tetap pergih?, ternyata semua itu akan tergantikan dengan sampainya mereka di tempat tujuan, mungkin ada yang bertemu dengan orang tuanya, ada yang ke rumah saudaranya, atau mungkin ada yang sekedar melpas penat setelah dua minggu dihabisi oleh UAS. Mungkin memang itu harga yang pantas untuk membayar kelelahan ini J. Ya, itu beberapa jawaban yang sempat mampir di benakku dan itu pula yang membuat mereka tetap tersenyum dengan keadaan seperti itu. Tak terasa ternyata perjalanan telah memakan waktu dua jam, yang biasanya maksimal cukup satu jam untuk sampai baranang siang, ya mungkin rencana kami untuk memajukan jam keberangkatan salah satu cara Allah membimbing kami dalam perjalanan ini, mungkin ini yang dipesankan melalui firmannya “manusia mempunyai rencana, dan Allah memiliki rencana, dan rencana Allah adalah sebaik baiknya rencana”(QS 3:54)

            Akhirnya panjangnya kemacetanpun dapat dilalui dan melanjutkan perjalanan dengan menumpang pada angkot tujuan baranang siang hingga sampai pada terminal bus damri, kurang lebih kami tiba disana pukul 15.17 dan sudah masuk waktu asar, namun karena bus yang akan kami tunggaki akan berangkat maka salat kami lakukan di dalam bus, adahal yang penting ternyata sebelum melaksanakan salam di dalam kendaraan yaitu memberitahu orang yang berada dekat kita kalau kita mau salat. Perjalanan cukup lancer dan mungkin hanya butuh 3 jam untuk sampai bandara, waktu yang cukup untuk merehatkan badan setelah melawan derasnya kemacetan kota bogor.


            Entah tak terasa ternyata bus yang kami tumpangi sudah memasuki wilayah bandara soekarno-hatta. Rasanya sudah delapan tahun tidak menginjakkan kaki ini di bandara soekarn0-hatta, ternyata sudah banyak yang berubah, memang sentuhan teknologi selalu memberikan nilai tersendiri dari sebuah kemajuan dan perubahan. Seselesainya kami melaksanakan salat maghrib yang di jama’ isya kami check in. ada dua hal yang paling saya kawatirkan pada saatdi pesawat, pertama ketika take-off dan kedua  ketika landing. Namun pada penerbangan kali ini ada sedikit kejadian yang mungkin jarang saya temukan, saya duduk diantara wanita yang di sebelah kiri seorang ibu ibu dan sebelah kanan saya mbak mbak bersama keluarganya. Ketika pesawat mulai take-off maka lampu akan dipadamkan dan bagi yang ingin tetap membaca dapat menggunakan lampu senter yang terdapat di bagian atas, ujar pramugari yang memperingati. Ternyata di seberang tempatku duduk terlihat ada seorang penumpang yang menggunakan lampu center tersebut, dan setelah ku perhatikan lebih ternyata yang menggunakannya adalah sesosok wanita paruh baya yang menggunakan khas kebaya orang dulu dan dilengkapi dengan selendang hijau yang menutupi rambutnya, ditangannya terlihat buku dengan tulisan arab yang mungkin bagiku tidak asing, ternyata itu buku kumpulan wirid harian. Sungguh sosok yang sangat menginspirasi dikala umurnya yang terpancar dari fisiknya beliau tidak lupa mengingat sang kholiq dimanapun, ternyata tidak hanya disitu pengalaman dan pelajaran yang Allah berikan, sebelum pesawat kami landing pramugari pun kembali mengingatkan bahwa lampu akan kembali dimatikan, ternyata seorang ibu  yang berada tepat disebelah saya selalu mengagungkan kalimat Allah, sejak pesawat akan landing beliau tak henti bertasbih dimana ketika para penumpang lain sibuk mengencangkan sabuk pengaman, mempersiapkan barang bawaan, dan lainya, ibu ini sedang berdoa kepada Allah. Hal itu yang menyebabkan hilangnya kekhawatiran ku hilang selama perjalanan di dalam pesawat, rasanya lebih tenang ketika berada di dekat orang2 yang selalu mengingatNYA.

            Pesawat kami pun akhirnya berhasil mendarat dengan selamat, tepat oada pukul 23.00 kami tiba di bandara International Kualanamu, sajauh mata memandang selalu terpesona dengan indahnya pemandangan kota Medan, sungguh luar biasa perjalan dan pelajaran yang engkau berikan pada hamba-mu yang dhoif ini ya rabb.


Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

1 comments

  1. "Kualanamu", misteri dibalik hilangnya destinasi Medan di Bandara Soekarno-Hatta

    ReplyDelete

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 million
Designed by Blog Thiet Ke
Posts RSSComments RSS
Back to top