Friday, February 7, 2014

karena hari ini kita butuh....



Mamak, ada yang ketinggalan....?
            Kamis, 16 januari 2014. Seperti hari libur biasanya ketika saya di rumah, mulai dari pagi hingga malam. Rumah sederhanaku yang selalu membuatku terpesona setiap kali menapakkan kaki ini, rumah yang telah banyak menyimpan cerita, pelajaran berharga, serta kehangatan yang tiada tara. Hari ini pun ternyata ada peristiwa yang membuat hati itu tergugah atas kejadian tersebut, entah ini sebuah pelajaran, entah ini sebuah pukulan, atau entah ini sebuah kenikmatan. Yaa, apapun itu ini sedikit kisahnya.

Adik bungsu-ku Laksamana Thoriq Assidiqi sering di sapa Thoriq yang berusia enam tahun dan masih duduk di bangku sekolah dasar tepatnya kelas satu SD, melakukan aktivitas rutinnya masuk sekolah pukul sepuluh pagi kemudian pulang pukul dua belas, kemudian makan siang, dan pukul dua siang dilanjutkan istirahat. Kala itu ibu saya sedang keluar rumah, dan adik saya bangun pada pukul tiga sore, karena jam empat ada TPA maka saya suruh siap siap untuk berangkat ke TPA. Berangkatlah adik saya jam setengah empat ke TPA, karena biasanya diantar oleh ibu kali ini tidak karena ibu sedang pergi, lantas saya berpesan ke Thoriq “hati hati  nanti kalau ujan abang jemput”, selang beberapa menit setelah si Thoriq berangkat ternyata ibu saya pulang dan melihat si kecil sudah tidak di rumah. Lantas terjadilah percakapan pendek dengan ibu, “thoriq mano bang?” tanya ibu dengan sedikit bingung, “udah brangkat ngaji ke TPA, mak.” Jawab-ku, “kan masuknyo jam empat” sambil melihat jam yang menunjukan jam setengah empat dengan sedikit wajah khawatir, “oiyo, tdi sih nyo langsung berangkat mak” jawab-ku sedikit menyesal, “kalaw baliknyo bisa dewek(sendiri) soalnyo ado temannyo, tapi kalau berangkat tu jalan raya kan sepi dan dakdo yang jago” jawab ibu ku yang semakin khawatir. Kemudian percakapan pun terhenti dengan terdengarnya lantunan adzan asar yang memanggil. Selepasnya adzan asar berlalu, dari gerbang rumah terdengar suara khas seorang anak kecil yang memanggil ibunya, “maak, ada yang ketinggalan!!” seru adik kecil dengan lugunya, “apa yang ketinggalan?” tanya  ibu yang sedikit bingung, “solat ashar, tadi kan belum solat” jawab adik-ku dengan polosnya, dan dia langsung mengambil sajadah yang ada di rak lalu salat empat rakaat layaknya anak umur eman tahun yang baru bisa salat. Pemandangan tersebut membuat rasanya bangga memliki adik seperti itu, namun disisi lain berfikir bahwa diri ini terkadang masih terlambat dalam menunaikan salat wajib. Sesudah adik-ku menyelesaikan salatnya, lanjut dia berangkat ke TPA bersama temannya, selayaknya anak kecil dengan lantang setelah menutup pintu gerbang rumah mengucapka salam “assalaamu’alaikum, ambo berangkat dulu  maak”.
Selepasnya saya pulang dari mushala untuk menunaikan salat asar percakapan dengan ibu-ku pun ternyata masih berlanjut, “bang, toriq tu kadang  aneh yo?” cerita ibu ku, “aneh kenapo mak?” tanya ku, “nyo tu solat dak pernah ditinggal, kemaren pernah pas sakit kan tidur bae di kasur, idung merah, kuping merah, badan panas, dan seharian tu idak gerak gerak gara gara sakit, trus toriq nanyo ke amak ‘ mak ko ambo idak solat solat yo? ‘.” Cerita ibu-ku dengan sedikit haru. Percakapan itu sangat memberikan makna yang dalam bahwa peran seorang ibu itu sangat penting dalam pembentukan karakter seorang anak, bukan hanya bertanggung jawab memberikan makanan atau meninabobokan anak anak saja, tapi peran ibu merupakan hal yang sangat penting dalam pembangunan keluarga, mungkin kalimat yang terlontar dari adik kecil ini bukanlah hal yang bisa terucap tanpa adanya dibentuk sebuah kebiasaan atau rutinitas yang intens, maka disinilah salah satu peran orangtua ataupun keluarga untuk membangun keharmonisan di keluarga.
Karena sederhananya untuk berperan dalam membangun negri ini cukuplah mudah salah satunya yaitu dengan membangun keluarga yang sakinah mawahdah wa rahmah, karena hari ini pedang yang tajam, tembakan yang canggih, hingga senjata senjata fisik yang canggih sekalipun sudah tidak berguna lagi dalam memerdekakan sebuah bangsa, hal hal seperti diataslah yang hari ini dibutuhkan.
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 million
Designed by Blog Thiet Ke
Posts RSSComments RSS
Back to top