Friday, February 7, 2014

mencoba mengukir di atas batu kehidupan...

Tema   : “Gerakan Cinta Anak TaniInstitut Pertanian Bogor(IPB)
Judul    : “Circle of life from an agriculture
            Pertanian, merupakan sebuah kata yang sangat populer di negri ini, hingga ke pelosok sudut negri ini tau apa itu pertanian. Hari ini ketika orang orang mendengar kalimat pertanian yang terbesit pada benaknya adalah sawah, kerbau yang sedang membajak, pak tani dengan khas paculnya, dan gubuk yang kumuh. Semua itu adalah gambaran yang terlintas oleh masyarakat negri ini pada umumnya. Cerminan dari sebuah pekerjaan kelas bawah, pekerjaan yang dilakukan oleh orang orang dengan kemampuan seadanya, hanya dengan modal otot pun sudah cukup, bahkan keadaan seperti itu diwariskan kepada keturunan berikutnya yang akhirnya itu semua menjadi sebuah siklus yang melilit para petani negri ini pada hari ini. Sedangkan disisi lain kita tahu bahwa setiap insan di negri ini pasti membutuhkan asupan makanan yang cukup atau umumnya tiga kali sehari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya, yang semua asupan tersebut sebagian besar atau 85-90 % diperoleh dari pertanian, inilah keadaan pertanian bangsa kita hari ini. Bukan hanya sampai disana, hari ini pula banyak para petani yang meninggalkan ladangnya berbondong bondong mengadu nasib di gedung gedung pencakar langit, yang mengakibatkan lahan dan ladang mereka berubah fungsi menjadi gedung gedung tinggi yang dipenuhi oleh orang orang berdasi, bahkan di tanah jawa yang merupakan tanah dengan potensi yang cukup besar untuk dikembangkan pertaniannya, hari ini menjadi pulau dengan penduduk terbanyak se-asia, yang mengakibatkan potensi itu tidak dapat dimaksimalkan, lahan lahan hijau mulai tergeser akibat maraknya industriasilsasi, bahkan lahan yang tadi nya berfungsi sebagai resapan air kini tinggal masa lalu.
        
            Pada tahun 1960 dirumuskan sebuah PERPU nomer 29, yang berisikan tentang transmigrasi dan tujuan awalnya adalah untuk membuka sumber sumber alam dan mengusahakan tanah secara teratur, dan mengurangi tekanan penduduk di daerah padat penduduk dan mengisi daerah kasong atau tipis penduduk, hingga akhirnya era reformasi pun masuk dan lahirlah Undang undang R.I. Nomor 15 tahun 1997, tentang ketransmigrasian. Undang undang tersebut ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, peningkatan dan pemerataan pembangunan daerah, serta memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa. Program transmigrasi merupakan salah satu program yang potensial untuk peningkatan kesejahteraan bangsa ini, karena salah satu wilayah yang menjadi tujuan transmigran adalah wilayah yang sedikit penduduknya, maka pada daerah tersebut akan memiliki potensi untuk mengembangkan pertanian secara luas. Namun hari ini Tidak sedikit dari para transmigran yang akhirnya memilih untuk kembali ke tempat asalnya karena kurangnya persiapan baik persiapan ketrampilan maupun persiapan beradaptasi, dan kembali pulau jawa inilah yang menjadi tujuan pertama para transmigran tersebut, bahkan ditambah dengan orang orang yang dibawa oleh nya untuk kembali mengadu nasib bersama di pulau jawa.
          

            Perubahan adalah hal yang paling ditunggu oleh bangsa dan negri ini, terutama di sektor pertanian karena negri ini merupakan negara agraris yang artinya negara ini sebagian besar mata pencarian penduduknya adalah petani dalam arti luas. Sinar matahari yang setiap menyapa negri ini, lautan yang terbentang luas, ditambah dengan keberagamannya flora dan fauna, yang semua itu adalah beberapa kekayaan yang hari ini belum termaksimalkan oleh kita. Salah satu cara untuk memanfaatkannya adalah dengan memberdayakan masyarakat yang berlimpah di pulau jawa ini, yaitu dengan cara bekerja sama dengan pihak penyelenggara transmigrasi. Program ini bukan hanya memindahkan orang orang yang memenuhi pulau jawa ini, namun juga untuk tujuan pembangunan bangsa ini dalam jangka panjang. Luas negara ini sebesar 5.193.250 km3(mencakup darat dan lautan), luas ini merukan gambaran bahwa negri ini tidak lah kecil, dengan luas daratannya sebesar 1.919.440 km3. Luasan dari pulau jawa yang hanya sepertigabelasnya dari luas daratan negri ini atau sebesar 138.794 km3 yang dipenuhi oleh masyarakat dari berbagai golongan, dan artinya bahwa masih terlalu luas sisa wilayah yang belum dimanfaatkan potensinya. Planing besar dalam pembangunan negri ini bisa kita mulai dengan memanfaatkan sektor pertanian melalui pembeerdayaan masyarakat calon transmigran yang akan diberangkatkan ke daerah yang sepi penduduknya. Pemberdayaan meliputi pengembangan produk unggulan dari negri ini, salah satunya adalah beras yang pada tahun 1984 pernah mendapatkan penghargaan dari FAO(organisasi pangan dunia) berupa swasembada beras. Pada tahun 2005 Indonesia menduduki peringkat ke-3 sebagai produsen padi terbesar setelah China dan India. Perjalanan dan berbagai prestasi yang dulu pernah kita dengar hari ini serasa terkubur dalam dalam oleh berita bahwa negri ini mengimpor puluhan ton beras dari negara tetangga untuk memnuhi kebutuhan masyarakatnya, melalui program transmigrasi yang diadakan oleh mendagri dapat dimaksimalkan untuk menggali kembali prestasi prestasi yang dulu pernah dicapai oleh bangsa ini, bukan hanya prestasi yang berbentuk lambang saja yang akan kita dapat tetapi juga keberlanjutan dari swasembada beras tersebut.
            Persiapan untuk menyongsong Indonesia yang lebih baik harus diimbangi dengan dukungan dari berbagai pihak dengan terorganisir, seperti pada contoh kasus di atas dalam pemberdayaan masyarakat yang akan transmigrasi bukan hanya membutuhkan tempat tinggal untuk mengurangi kepadatan yang ada pada pulau jawa saja, namun juga memerlukan pelatihan dan pembekalan dan juga target beserta tujuan yang akan diperankan oleh mereka sebagai salah satu bentuk pembangunan Indonesia yang lebih baik. Mulai dari pembuatan tujuan dan terget, kemudian diringi dengan pembuatan sarana penunjang. Pemerintah memiliki tim khusus untuk melakukan monitoring terhadap para transmigran yang sudah dipersiapkan.
            Adanya program ini dapat meningkatkan kesejahterahan para transmigran dan juga meningkatkan kesejahterahan para petani, mungkin setiap kepala keluarga diberikan kesempatan untuk mengolah lahan seluas empat hektare beserta dengan alat penunjangnya, seperti trakrtor, pasar, pupuk, dan lai sebagainya. Setiap keluarga diberikan kesempatan kepada anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi keluarga dan meningkatkan kemandirian dari keluarga tersebut, dan pastinya pendidikan yang diberikan harus sesuai dengan planing yang sudah dibuat, dengan contoh ini pendidikan yang diberikan berupa pendidikan pertanian, agar ketika waktunya untuk menggantikan posisi kepala keluarga anaknya dapat meningkatkan nilai ekonomi dari produk pertanian tersebut tanpa bantuan pemerintah. Keuntungan dari program ini bukan hanya menjadikan Indonesia sebagai penghasil beras terbanyak, tapi juga meningkatkan angka kemakmuran para petani, dan juga menyebarkan arti kecintaan kita terhadap pertanian. (wallahua’lam bishowab). 30/1/2014









Beberapa sumber data yang digunakan :


            
Share this post
  • Share to Facebook
  • Share to Twitter
  • Share to Google+
  • Share to Stumble Upon
  • Share to Evernote
  • Share to Blogger
  • Share to Email
  • Share to Yahoo Messenger
  • More...

0 comments

:) :-) :)) =)) :( :-( :(( :d :-d @-) :p :o :>) (o) [-( :-? (p) :-s (m) 8-) :-t :-b b-( :-# =p~ :-$ (b) (f) x-) (k) (h) (c) cheer

 
© 2011 million
Designed by Blog Thiet Ke
Posts RSSComments RSS
Back to top