Tema :
“Gerakan
Cinta Anak Tani” Institut
Pertanian Bogor(IPB)
Judul :
“Circle
of life from an agriculture”
Pertanian,
merupakan sebuah kata yang sangat populer di negri ini, hingga ke pelosok sudut
negri ini tau apa itu pertanian. Hari ini ketika orang orang mendengar kalimat
pertanian yang terbesit pada benaknya adalah sawah, kerbau yang sedang
membajak, pak tani dengan khas paculnya, dan gubuk yang kumuh. Semua itu adalah
gambaran yang terlintas oleh masyarakat negri ini pada umumnya. Cerminan dari
sebuah pekerjaan kelas bawah, pekerjaan yang dilakukan oleh orang orang dengan
kemampuan seadanya, hanya dengan modal otot pun sudah cukup, bahkan keadaan
seperti itu diwariskan kepada keturunan berikutnya yang akhirnya itu semua
menjadi sebuah siklus yang melilit para petani negri ini pada hari ini.
Sedangkan disisi lain kita tahu bahwa setiap insan di negri ini pasti
membutuhkan asupan makanan yang cukup atau umumnya tiga kali sehari untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi tubuhnya, yang semua asupan tersebut sebagian besar
atau 85-90 % diperoleh dari pertanian, inilah keadaan pertanian bangsa kita
hari ini. Bukan hanya sampai disana, hari ini pula banyak para petani yang
meninggalkan ladangnya berbondong bondong mengadu nasib di gedung gedung
pencakar langit, yang mengakibatkan lahan dan ladang mereka berubah fungsi
menjadi gedung gedung tinggi yang dipenuhi oleh orang orang berdasi, bahkan di
tanah jawa yang merupakan tanah dengan potensi yang cukup besar untuk
dikembangkan pertaniannya, hari ini menjadi pulau dengan penduduk terbanyak
se-asia, yang mengakibatkan potensi itu tidak dapat dimaksimalkan, lahan lahan
hijau mulai tergeser akibat maraknya industriasilsasi, bahkan lahan yang tadi
nya berfungsi sebagai resapan air kini tinggal masa lalu.
Pada
tahun 1960 dirumuskan sebuah PERPU nomer 29, yang berisikan tentang
transmigrasi dan tujuan awalnya adalah untuk membuka sumber sumber alam dan
mengusahakan tanah secara teratur, dan mengurangi tekanan penduduk di daerah
padat penduduk dan mengisi daerah kasong atau tipis penduduk, hingga akhirnya era
reformasi pun masuk dan lahirlah Undang undang R.I. Nomor 15 tahun 1997,
tentang ketransmigrasian. Undang undang tersebut ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan transmigran dan masyarakat sekitarnya, peningkatan dan pemerataan
pembangunan daerah, serta memperkokoh kesatuan dan persatuan bangsa. Program
transmigrasi merupakan salah satu program yang potensial untuk peningkatan
kesejahteraan bangsa ini, karena salah satu wilayah yang menjadi tujuan
transmigran adalah wilayah yang sedikit penduduknya, maka pada daerah tersebut
akan memiliki potensi untuk mengembangkan pertanian secara luas. Namun hari ini
Tidak sedikit dari para transmigran yang akhirnya memilih untuk kembali ke
tempat asalnya karena kurangnya persiapan baik persiapan ketrampilan maupun persiapan
beradaptasi, dan kembali pulau jawa inilah yang menjadi tujuan pertama para
transmigran tersebut, bahkan ditambah dengan orang orang yang dibawa oleh nya
untuk kembali mengadu nasib bersama di pulau jawa.
Perubahan
adalah hal yang paling ditunggu oleh bangsa dan negri ini, terutama di sektor
pertanian karena negri ini merupakan negara agraris yang artinya negara ini
sebagian besar mata pencarian penduduknya adalah petani dalam arti luas. Sinar
matahari yang setiap menyapa negri ini, lautan yang terbentang luas, ditambah
dengan keberagamannya flora dan fauna, yang semua itu adalah beberapa kekayaan
yang hari ini belum termaksimalkan oleh kita. Salah satu cara untuk
memanfaatkannya adalah dengan memberdayakan masyarakat yang berlimpah di pulau
jawa ini, yaitu dengan cara bekerja sama dengan pihak penyelenggara
transmigrasi. Program ini bukan hanya memindahkan orang orang yang memenuhi
pulau jawa ini, namun juga untuk tujuan pembangunan bangsa ini dalam jangka
panjang. Luas negara ini sebesar 5.193.250 km3(mencakup darat dan
lautan), luas ini merukan gambaran bahwa negri ini tidak lah kecil, dengan luas
daratannya sebesar 1.919.440 km3. Luasan dari pulau jawa yang hanya
sepertigabelasnya dari luas daratan negri ini atau sebesar 138.794 km3
yang dipenuhi oleh masyarakat dari berbagai golongan, dan artinya bahwa masih
terlalu luas sisa wilayah yang belum dimanfaatkan potensinya. Planing besar
dalam pembangunan negri ini bisa kita mulai dengan memanfaatkan sektor
pertanian melalui pembeerdayaan masyarakat calon transmigran yang akan
diberangkatkan ke daerah yang sepi penduduknya. Pemberdayaan meliputi
pengembangan produk unggulan dari negri ini, salah satunya adalah beras yang
pada tahun 1984 pernah mendapatkan penghargaan dari FAO(organisasi pangan
dunia) berupa swasembada beras. Pada tahun 2005 Indonesia menduduki peringkat
ke-3 sebagai produsen padi terbesar setelah China dan India. Perjalanan dan berbagai
prestasi yang dulu pernah kita dengar hari ini serasa terkubur dalam dalam oleh
berita bahwa negri ini mengimpor puluhan ton beras dari negara tetangga untuk
memnuhi kebutuhan masyarakatnya, melalui program transmigrasi yang diadakan
oleh mendagri dapat dimaksimalkan untuk menggali kembali prestasi prestasi yang
dulu pernah dicapai oleh bangsa ini, bukan hanya prestasi yang berbentuk
lambang saja yang akan kita dapat tetapi juga keberlanjutan dari swasembada
beras tersebut.
Persiapan
untuk menyongsong Indonesia yang lebih baik harus diimbangi dengan dukungan
dari berbagai pihak dengan terorganisir, seperti pada contoh kasus di atas
dalam pemberdayaan masyarakat yang akan transmigrasi bukan hanya membutuhkan
tempat tinggal untuk mengurangi kepadatan yang ada pada pulau jawa saja, namun
juga memerlukan pelatihan dan pembekalan dan juga target beserta tujuan yang
akan diperankan oleh mereka sebagai salah satu bentuk pembangunan Indonesia
yang lebih baik. Mulai dari pembuatan tujuan dan terget, kemudian diringi
dengan pembuatan sarana penunjang. Pemerintah memiliki tim khusus untuk
melakukan monitoring terhadap para transmigran yang sudah dipersiapkan.
Adanya
program ini dapat meningkatkan kesejahterahan para transmigran dan juga
meningkatkan kesejahterahan para petani, mungkin setiap kepala keluarga
diberikan kesempatan untuk mengolah lahan seluas empat hektare beserta dengan
alat penunjangnya, seperti trakrtor, pasar, pupuk, dan lai sebagainya. Setiap
keluarga diberikan kesempatan kepada anaknya untuk melanjutkan pendidikan ke
jenjang perguruan tinggi untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi keluarga dan
meningkatkan kemandirian dari keluarga tersebut, dan pastinya pendidikan yang
diberikan harus sesuai dengan planing yang sudah dibuat, dengan contoh ini pendidikan
yang diberikan berupa pendidikan pertanian, agar ketika waktunya untuk
menggantikan posisi kepala keluarga anaknya dapat meningkatkan nilai ekonomi
dari produk pertanian tersebut tanpa bantuan pemerintah. Keuntungan dari
program ini bukan hanya menjadikan Indonesia sebagai penghasil beras terbanyak,
tapi juga meningkatkan angka kemakmuran para petani, dan juga menyebarkan arti
kecintaan kita terhadap pertanian. (wallahua’lam bishowab). 30/1/2014
Beberapa sumber data yang digunakan :
0 comments